Situs Banten Girang di Serang Banten


BANTEN GIRANG

Assalamu'alaikum wr.wb., salam sejahtera bagi kita semua, perkenalkan nama saya Fakhri Nuuruddin Dzaki saya mahasiswa Agroekoteknologi Untirta Serang Banten. Pada situs ini saya akan membahas mengenai situs bersejarah di daerah Serang yaitu Banten Girang. Seperti apa Banten Girang itu? Kenapa dikatakan situs bersejarah? Asal muasalnya gimana? Daripada penasaran, yuk coba simak tulisan saya di bawah ini.

Sebelumnya, teman-teman saya dari kampus berencana pergi ke situs Banten Girang yang beralamat di Jalan Raya Pandeglang Blok Sempu Banten Girang No. 2, Cipare, Serang, Kec. Serang. Kota Serang, Banten.

Banten Girang merupakan awal kerajaan Banten yang sebelumnya mendapat kebelakangan nama pada saat itu yaitu kerajaan Sunda Wahanten. Pendiri kerajaan ini ialah Prabu Jaya Bupati yang disebut juga Prabu Saka Domas. Prabu Jaya Bupati berasal dari keturunan kerajaan Mataram pada zaman Hindu, yang tidak mendapat kesempatan untuk mengabdi dikerajaan Mataram Kuno.Prabu Jaya Bupati mendirikan kerajaan Sunda di Banten Girang pada tahun 932 sampai tahun 1016,dengan luas wilayah kekuasaan meliputi Jawa Barat dengan perbatasannya Cipamali.Pada saat itu disebut kerajaan Tatar Sunda,dengan keadaan yang subur makmur,sehingga dapat menjalin hubungan dengan kerajaan di Jawa. Pada tahun 1016 Prabu Jaya Bupati memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah Cilaceh Sukabumi karena khawatir akan adanya penyerbuan yang akan dilancarkan oleh kerajaan Sriwijaya terhadap kerajaan Tatar Sunda di Banten Girang, mengingat usia Prabu Jaya Bupati yang sudah tua pada saat itu,ketika Prabu Jaya Bupati berada di pengungsian berhasil mendirikan kerajaan Surawisesa.Pada tahun 1357 kerajaan Surawisesa di pegang oleh Prabu Baduga Sir Maharaja,keraton Surawisesa disebut kerajaan Pajajaran.

Eksistensi Banten Girang disebut dalam beberapa naskah kuno yang mengatakan bahwa Banten Girang dikalahkan oleh Arya Bubrah, tokoh yang ditafsirkan sebagai Fatahillah Kahn, panglima Demak-Cirebon yang mengalahkan Kalapa. Selain itu, keberadaan Banten Girang juga ditafsirkan dari isi prasasti yang ditemukan di desa Kebantenan (Bekasi) yang termuat dalam 2 lempeng dari 5 lempeng prasasti yang ditemukan. Dalam sejarah Banten disebutkan bahwa Banten Girang ditaklukkan oleh pasukan Islam yang berasal dari Demak dan Cirebon. Setelah penaklukan itu, Banten Girang kemudian tidak lagi dijadikan pusat pemerintahan kerajaan. Dalam Babad Banten diceritakan bahwa setelah kemenangan Hasanuddin, sejumlah penduduk Banten Girang yang tidak mau memeluk ajaran Islam melarikan diri ke pegunungan selatan yang saat ini masih dihuni oleh mereka, yaitu orang Baduy.

Di Banten Girang banyak sekali atau benda-benda yang bersejarah,seperti pecahan gerabah dan keramik yang berasal dari dalam dan luar negeri,pecahan tembikar seberat 318,12 kg.Pada umumnya wadah tembikar yang ditemukan di situs Banten Girang yang dipakai untuk keperluan sehari-hari yang pertama yang digunakan untuk menyimpan dan memasak bahan makanan dan yang kedua untuk menimba dan menyimpan air, sedangkan fungsi yang ketika untuk menyajikan makanan dan minuman serta fungsi yang keempat untuk wadah penerangan lampu. Peninggalan benda-benda zaman dulu berupa uang logam ming, uang logam ching, dan uang logam shung. Selain berupa mata uang, benda lain seperti keramik sawankok, keramik ching.





Demikian pembahasan mengenai situs Banten Girang yang berlokasi di Serang Banten., terima kasih.


Komentar